
Atlantic Blue Surgeonfish (Acanthurus coeruleus) adalah ikan cantik yang mempesona memikat para penghobi ikan dengan warna-warna cerah dan perilakunya yang lincah. Ikan Atlantic Blue Surgeonfish mudah dikenali karena ciri fisiknya yang unik. Warna ikan ini akan berubah selama pertumbuhannya dari fase anak yang di dominasi kuning, kemudian fase remaja berwarna biru pucat berekor kuning dan fase dewasa dengan warna dominan biru terang dengan ekor kekuningan. Atlantic Blue Surgeonfish (Acanthurus coeruleus) bukan sekadar ikan warna-warna cantik di lautan. Dibalik itu, ikan ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan terumbu karang dan merupakan mata rantai penting dalam kehidupan laut yang kompleks
Domain | Eukaryota |
---|---|
Kingdom | Animalia |
Phylum | Chordata |
Class | Actinopterygii |
Order | Acanthuriformes |
Family | Acanthuridae |
Genus | Acanthurus |
Species | A. coeruleus |
Deskripsi Nama dan Ciri Fisik
Spesies ini memiliki beberapa nama diantaranya Blue Caribbean Surgeonfish atau dikenal sebagai Atlantic Blue Surgeonfish, Blue Surgeonfish dan Blue Tang saja. Kemudian dibeberapa tempat ikan ini juga dinamakan Blue Barber, Blue Doctor, Blue Doctorfish, Yellow Barber dan Yellow Doctorfish. Namun nama yang lebih populer adalah Atlantic Blue Surgeonfish.
Nama ilmiahnya, “Acanthurus coeruleus” berasal dari bahasa Yunani dan Latin. Kata “Acanthurus” berarti “ekor berduri” yang mengacu pada duri tajam khas yang terletak di kedua sisi ekornya. Kata “coeruleus” berasal dari bahasa Latin yang berarti “biru” yang menggambarkan warna dominan ikan.
Seperti jenis ikan tang lainnya, Atlantic Blue Surgeonfish (Acanthurus coeruleus) memiliki bentuk tubuh oval dan ramping sehingga ikan ini memiliki gerakan yang gesit ketika berenang. Melesat diantara berbagai tumpukan batu karang dan celah-celah yang ada. Tak ketinggalan terselip duri tajam yang mirip dengan pisau bedah di setiap sisi pangkal ekornya yang digunakan sebagai senjata pertahanan terhadap predator dan ikan pesaingnya. Ikan ini dapat tumbuh rata-rata panjangnya antara 8 – 12 inci (20-30 cm), namun ada juga yang mencapai hingga 15 inci (39 cm).
Atlantic Blue Surgeonfish dikenal karena warnanya yang indah, biru cerah kontras dengan ekor kuning dan garis kuning tipis horizontal yang meliputi seluruh tubuh. Fakta unik dari ikan ini adalah perubahan warna tubuh pada setiap fase pertumbuhannya. Saat masih muda, tepi sirip punggung dan sirip dubur serta cincin di sekitar mata mereka berwarna ungu-biru, biru atau biru-hijau. Warna mereka berubah selama pertumbuhan dari fase anak kuning, remaja biru berekor kuning dan fase dewasa biru.
Tak kalah menariknya, Atlantic Blue Surgeonfish memiliki karakteristik “biofluoresensi” yaitu ketika disinari oleh cahaya biru atau ultraviolet, ia memancarkannya kembali menjadi warna hijau dan tampak berbeda dari saat disinari cahaya putih. Kemampuan biofluoresensi ini dapat membantu dalam komunikasi intraspesifik dan kamuflase.

Lokasi dan Habitat
Ikan Atlantic Blue Surgeonfish dapat dijumpai di perairan Samudra Atlantik bagian barat, khususnya di Laut Karibia dan di sepanjang pantai tenggara Amerika Serikat dari New York hingga Florida, Meksiko dan Brasil serta Pulau Ascension di Atlantik Tengah. Ikan ini juga ditemukan di Laut Mediterania sejak tahun 2011.
Umumnya habitat mereka di terumbu karang datar dangkal (di kedalaman 2 hingga 18 meter) selain itu mereka mendiami daerah laguna daerah berbatu yang kaya akan alga. Sering terlihat berenang di antara celah-celah dan perairan terbuka terumbu karang tempat mereka dapat dengan mudah mengakses sumber makanan utama mereka—alga. Ikan Atlantic Blue Surgeonfish juga senang berenang dalam kelompok (sangat jarang terlihat dalam kelompok yang terdiri lebih dari 10 ikan) dan paling sering ditemukan aktif pada pagi hari.

Perilaku dan Makanan
Ikan Atlantic Blue Surgeonfish memiliki perilaku membentuk struktur sosial yang khas dan menarik. Ikan Atlantic Blue Surgeonfish hidup dalam kelompok kecil atau kawanan, kadang berpasangan untuk meningkatkan perlindungan terhadap predator. Mereka dikenal teritorial dan akan mempertahankan wilayah yang mereka pilih terutama terhadap ikan herbivora lainnya. Mereka menggunakan sinyal visual dan bahasa tubuh, menampilkan gestur atau warna tertentu untuk mengkomunikasikan suasana hati atau tujuan mereka.
Selain itu mereka memiliki mekanisme pertahanan yang unik ketika terancam, mereka dapat memutar tulang ekor mereka dan menggunakannya sebagai senjata melawan penyerang. Baik ikan dewasa maupun anakannya sering terlibat dalam permainan, melesat di air dan saling mengejar di sekitar terumbu karang. Anakan ikan Atlantic Blue Surgeonfish menunjukkan perilaku yang berbeda dari ikan dewasanya. Anakan ikan ini tersebar luas di zona puncak terumbu, zona tengah dan di pinggiran zona datar terumbu tetapi jarang di dalam zona datar terumbu. Anakan ikan tetap menyendiri di wilayah jelajah mereka dan ukuran wilayah jelajah bertambah seiring dengan ukuran tubuh. Anakan ikan Atlantic Blue Surgeonfish agresif dalam mempertahankan wilayah.
Ikan Atlantic Blue Surgeonfish di habitatnya seringkali berperan sebagai “dokter” yang melakukan pembersihan dengan memakan alga serta memakan kulit yang mengelupas dan parasit dari tubuh “pasien”-nya. “Pasien” yang paling umum dalam interaksi ini adalah penyu hijau dimana mereka akan melakukan check up terhadap penyu hijau dengan menggigit kepala, anggota badan, ekor, dan tempurungnya. Di satu sisi, ikan ini juga dapat menjadi “pasien”, saat berperan sebagai “pasien”, mereka biasanya mendatangi tempat pembersihan yang dihuni oleh “dokter” ikan gobi.
Makanan utama ikan Atlantic Blue Surgeonfish adalah alga berserabut, detritus dan plankton. Mereka memakan alga dari terumbu tempat mereka tinggal serta dari tubuh ikan di sekitarnya. Menurunnya populasi Diadema antillarum (landak laut), populasi ikan Blue Surgeonfish meningkat karena sumber daya alga yang biasanya diperebutkan oleh kedua hewan tersebut lebih melimpah. Porsi makan mereka cukup besar, kebutuhan makan yang banyak ini disebabkan oleh buruknya pemanfaatan sumber makanan mereka. Lambung dan lapisan usus ikan ini mampu menyerap isi sel yang hancur tetapi tidak terlalu efektif dalam memproses selulosa. Ketidakefisienan sistem pencernaan ini menyebabkan ikan Blue Surgeonfish menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mencari sumber makanan yang sangat melimpah dan tumbuh cepat di dekatnya.
Dalam memperebutkan sumber makanan sumber makanan, mereka berperilaku teritorial. Dengan metode ini mereka akan agresif terhadap ikan lain terutama dengan satu spesies untuk mengurangi persaingan. Selain itu, dengan berkelompok memungkinkan ikan untuk mengatasi pertahanan makanan oleh ikan lain dengan lebih baik, memungkinkan pergerakan individu ke area makan, tempat pembersihan dan sumber daya lainnya lebih aman dari predator.
Dalam akuarium atau penangkaran, ikan ini dapat diberikan daging dari makhluk laut lainnya namunpenting bagi mereka untuk diberi banyak rumput laut dan alga laut. Ini akan memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka, mengurangi agresivitas dan meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan. Berikan rumput laut kering yang diikatkan ke batu atau gunakan klip sayuran dan beri makan setidaknya 3 kali seminggu.
Kelangsungan Hidup dan Perkembangbiakan
Di alam liar, ikan Atlantic Blue Surgeonfish menghadapi ancaman dari berbagai predator alami dan kerusakan lingkungan. Ikan yang lebih besar, seperti kerapu dan barakuda, diketahui memangsa mereka. Selain itu, banyak anakan ikan ini dapat menjadi korban berbagai predator terumbu karang. Di satu sisi, penangkapan dan eksploitasi serta kerusakan lingkungan akibat pembangunan pesisir dan polusi terus menimbulkan ancaman signifikan terhadap lingkungan mereka.
Meskipun, spesies ini dapat dijadikan pangan konsumsi manusia namun masih tergolong rendah karena memiliki bau yang menyengat. Keracunan Ciguatera dapat terjadi jika dagingnya dikonsumsi. Duri pada sirip punggung, dubur dan pangkal ekor dapat melukai kulit manusia dan dapat menyebabkan infeksi, ditandai dengan pembengkakan dan perubahan warna. Rasa sakit akibat infeksi tersebut dapat berlangsung lama, terkadang berjam-jam. Beberapa spesies dari genus Acanthurus bahkan diperkirakan memiliki kelenjar racun pada duri ekornya. Saat ini, status konservasi ikan Atlantic Blue Tang mengkhawatirkan karena kerusakan habitat dan penangkapan ikan yang berlebihan. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menggolongkan mereka sebagai “Hampir Terancam” (Near Threatened).
Dalam hal reproduksi, ikan Atlantic Blue Surgeonfish terlibat dalam acara perkawinan yang unik. Selama musim kawin, yang biasanya terjadi dari akhir musim semi hingga awal musim panas, ikan jantan dan betina berkumpul dalam kelompok besar untuk bertelur. Peristiwa ini ditandai dengan renang yang terkoordinasi dan teratur dimana ikan betina melepaskan telur ke dalam air sementara ikan jantan secara bersamaan melepaskan sperma untuk membuahinya. Metode ini membantu meningkatkan peluang bertahan hidup bagi telur dengan mengalahkan predator dengan jumlah yang sangat banyak.
Berikut ini karakteristik yang dimiliki oleh ikan ini :
Nama spesies | Acanthurus coeruleus |
---|---|
Nama lain | Atlantic Blue Tang, Blue Surgeonfish, Blue Tang, Blue Barber, Blue Doctor, Blue Doctorfish, Yellow Barber dan Yellow Doctorfish |
Area keberadaan | Samudra Atlantik bagian barat, khususnya di Laut Karibia dan di sepanjang pantai tenggara Amerika Serikat dari New York hingga Florida, Meksiko dan Brasil serta Pulau Ascension di Atlantik Tengah. Ikan ini juga ditemukan di Laut Mediterania |
Ukuran | dapat tumbuh rata-rata panjangnya antara 8 - 12 inci (20-30 cm), namun ada juga yang dapat mencapai hingga 15 incci (39 cm) |
Habitat | biasanya di terumbu karang datar dangkal (di kedalaman 2 hingga 18 meter) selain itu mereka mendiami daerah laguna daerah berbatu yang kaya akan alga |
Cara Perawatan | hidup pada kisaran suhu 72 - 79°F (24 - 26°C), dKH 8-12, pH 8,1-8,4, sg 1,020-1,025. Spesies ini sedikit lebih sulit dipelihara daripada beberapa ikan tang lainnya. Perhatian yang cermat harus diberikan pada pola makannya dan menjaga kualitas air yang baik |
Makanan | ikan ini termasuk herbivora, memiliki pola makan alami yang sebagian besar terdiri dari alga. Memakan sebagian besar makanan yang diberikan, termasuk udang air asin yang difortifikasi, mysis, makanan serpihan, dan rumput laut kering (nori), makroalga, dan membutuhkan dua atau tiga kali pemberian makan per hari |
Perilaku | memiliki struktur sosial yang khas dan menarik, hidup dalam kelompok kecil atau kawanan mereka dikenal teritorial dan akan mempertahankan ruang yang mereka pilih terutama terhadap ikan herbivora lainnya |
Perbedaan Kelamin | tidak diketahui |
Kebutuhan Akuarium | akuarium besar khusus ikan atau akuarium terumbu karang minimal 180 galon (681 liter) atau lebih diperlukan untuk menyediakan banyak ruang berenang. Pergerakan air, tidak ada persyaratan khusus |
Pencahayaan | kondisi pencahayaan normal di akuarium |
Pembiakan | - |
enaknya dibakar ini, bukan dipelihara…
hahaha…. keindahan alam ini re