
Ikan Doctorfish (Acanthurus chirurgus) adalah spesies luar biasa yang berkembang baik di ekosistem terumbu karang yang sehat. Ikan ini tidak hanya memberikan visual yang mempesona tetapi juga menjadi pemain penting di habitatnya. Dari perilaku sosialnya yang dinamis hingga signifikansi ekologisnya, kehadiran ikan ini memberikan informasi untuk melihat kompleksitas dan kesehatan kehidupan laut yang menakjubkan.
Domain | Eukaryota |
---|---|
Kingdom | Animalia |
Phylum | Chordata |
Class | Actinopterygii |
Order | Acanthuriformes |
Family | Acanthuridae |
Genus | Acanthurus |
Species | A. chirurgus |
Deskripsi Nama dan Ciri Fisik
Ikan Doctorfish Tang pertama kali secara resmi didokumentasikan pada tahun 1787 oleh dokter dan naturalis Jerman Marcus Elieser Bloch dengan lokasi penemuannya di Martinique. Nama ilmiah ikan ini berasal dari kata bahasa Yunani yakni “Acanthurus” dengan “acantha” yang berarti “duri” dan “oura” yang berarti “ekor”. Kemudian kata “chirurgus” yang berarti “ahli bedah”. Kata ini berhubungan dengan adanya duri tajam pada pangkal ekornya yang digunakan untuk membela diri terhadap predator dan konflik dengan ikan lain.
Nama populer lainnya untuk ikan ini adalah “Doctorfish” atau “Doctorfish tang” atau “Black Doctorfish”. Nama-nama bahasa lainnya adalah “Barbeiro” (Portugis), “Barbero Rayado” (Spanyol), “Chirurgien Docteur” (Prancis), “Navajon Cirujano” (Spanyol), “Navajon Rayado” (Spanyol), “Pololec Chirung” (Polandia), “Sangrador Rayado” (Spanyol), “Yokoshimahagi” (Jepang).
Bentuk tubuh ikan ini lonjong (oval) dan ramping membantu mereka bermanuver melewati struktur karang yang rapat sehingga menjadikannya perenang yang lincah. Ikan ini dapat tumbuh hingga 40 cm (sekitar 16 inci) dan berat 5,1 kg. Sirip punggungnya memanjang mulai dari atas kepala hingga mendekati pangkal ekor sehingga menambah penampilannya yang anggun.
Operkulum atau penutup insang, seringkali ditonjolkan dengan warna kuning cerah sehingga mudah dikenali di antara penghuni terumbu karang. Matanya berada di bagian atas kepala dan mulutnya kecil dilengkapi giginya khusus untuk mengikis alga. Gigi-gigi ini berbentuk seperti spatula, berdekatan dan berlekuk di tepinya.
Yang menarik adalah duri tajam bergaris biru yang terletak di setiap sisi tubuh pada pangkal ekornya. Duri tajam ini dapat digunakan untuk menangkis serangan predator atau ikan saingannya. Perlu kewaspadaan ketika menangani ikan ini karena dapat berisiko terluka parah oleh duri ekornya. Gerakan ekor yang cepat ke samping dapat menyebabkan luka dalam yang mengakibatkan pembengkakan dan perubahan warna sehingga menimbulkan risiko infeksi yang tinggi. Rasa sakitnya dapat berlangsung selama berjam-jam hingga akhirnya mereda menjadi nyeri lebam. Pada beberapa spesies Acanthurus, duri tajam ini memiliki kelenjar racun sementara yang lain tidak.
Ikan Doctorfish dapat sedikit bervariasi dalam warna keseluruhannya. Warnanya dapat berubah dari biru-abu-abu menjadi cokelat tua pucat atau gelap secara dramatis tergantung pada suasana hatinya. Fase warna gelap umumnya terlihat ketika berada di sekitar terumbu karang sementara fase warna pucat terlihat di daerah berpasir.
Ikan ini memiliki 10 hingga 12 garis vertikal tipis dan gelap yang terlihat di sisi-sisinya. Area pucat terlihat di pangkal sirip ekor sementara duri tajam ekor berwarna gelap. Ada garis biru samar yang melingkari duri tajam di setiap sisi pangkal ekornya yang menjadi pembeda dengan spesies lainnya. Tepi sirip dubur, punggung dan ekornya berwarna biru.
Lokasi dan Habitat
Ikan Doctorfish ditemukan di perairan hangat tropis dan subtropis Samudra Atlantik di sekitar kepulauan Karibia, pantai selatan Amerika Serikat, kemudian perairan di Bahama, Florida Keys dan Lesser Antilles, Massachusetts hingga Brasil dan pantai barat tropis Afrika dan baru-baru ini tercatat di Laut Mediterania bagian tengah.
Ikan Doctorfish sebagian besar ditemukan di perairan pantai yang dangkal dan di sekitar terumbu karang, laguna dan daerah berbatu, melesat masuk dan keluar dari bebatuan/karang. Ikan ini akan tidur di celah-celah pada malam hari. Mereka mendiami area laut di kedalaman air sekitar 1 hingga 30 meter (3 hingga 100 kaki). Kehangatan dan kejernihan perairan ini menyediakan kondisi yang ideal untuk kelangsungan hidup dan pencarian makan mereka. Mereka juga sering ditemukan mencari makan pada hamparan lamun di pesisir bersama kawanan Acanthurus bahianus.

Penyebaran Doctorfish Surgeonfish (Acanthurus chirurgus)
Perilaku dan Makanan
Ikan Doctorfish dikenal karena sifatnya yang suka berkelompok namun kadang terlihat sendiri atau berpasangan. Mereka sering membentuk kelompok, menunjukkan berbagai interaksi sosial. Di dalam kelompok ini, individu-individu melakukan gerakan renang yang tersinkronisasi sebagai strategi untuk membingungkan calon predator.
Kemampuan unik mereka untuk berubah warna dengan cepat selama interaksi sosial memberikan gambaran sekilas tentang keadaan emosional mereka. Mereka juga terlibat dalam perilaku mutualistik, ikan muda akan bertindak sebagai pembersih. Ikan ini akan bersama-sama memberikan layanan pembersihan dengan ikan Blue Tang (Acanthurus coeruleus) dan ikan damselfish, Sergeant Major Abudefduf saxatilis. Mereka juga menyediakan layanan ini untuk penyu hijau, mengambil parasit dan kulit yang mengelupas.
Sifat ikan ini di akuarium atau penangkaran tidak terlalu agresif dan bisa akur dengan sebagian besar ikan kecuali ikan lain dari genusnya sendiri. Jika ingin memelihara lebih dari satu ikan dari genus ini, dibutuhkan akuarium yang lebih luas karena ikan ini bersifat teritorial.
Ikan ini termasuk salah satu ikan surgeonfish yang lebih kuat oleh karena itu menjadi pilihan yang baik untuk akuarium rumah. Ikan ini mudah dirawat asalkan diberi lingkungan yang baik dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Perhatian utama untuk ikan ini adalah akuarium yang besar sehingga ia dapat merasa nyaman dan ruang untuk berenang yang cukup dengan dekorasi batu/karang untuk bersembunyi.
Ikan Doctorfish (Acanthurus chirurgus) merupakan ikan herbivora, mereka terutama memakan alga yang akan membantu mengendalikan pertumbuhan alga di terumbu karang. Selama makan, ikan Doctorfish cenderung menundukkan kepala sambil mematuk alga dengan gigi khususnya. Giginya dibentuk khusus untuk mengikis alga dan bahan tanaman dari batu.
Karena menelan makanannya secara utuh, ia memiliki organ seperti ampela di usus yang diisi dengan partikel pasir yang membantu menggiling makanan sebelum memulai proses pencernaan. Dengan memakan alga, mereka berkontribusi terhadap kesehatan lingkungan terumbu secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan karang dan mencegah pertumbuhan alga yang berlebihan. Ketika dipelihara di akuarium, ikan ini dapat diberikan alga, potongan ikan, daging kerang, serpihan, tablet dan berbagai makanan lainnya. Sediakan formula laut beku yang sudah disiapkan termasuk yang mengandung alga laut atau spirulina, udang air asin dan mysid beku, makanan serpihan dan tablet.
Ikan Doctorfish dianggap aman bagi terumbu karang namun karena ikan ini dikenal suka memakan ikan dan daging invertebrata sebaiknya hindari dipelihara bersama invertebrata karena bisa dijadikan makanannya. Beri makan 2 hingga 3 kali sehari dalam jumlah yang lebih sedikit. Ini akan menjaga kualitas air tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Memberikan suplemen vitamin (termasuk vitamin C) dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan dapat membantu mencegah atau hilangnya warna dan LLD (penyakit garis lateral). Hal ini dapat dilakukan dengan merendam pelet kering dengan vitamin cair, menambahkan vitamin ke makanan atau menambahkan vitamin cair ke dalam air.
Pelet yang direndam dalam bawang putih juga dapat membantu menangkal penyakit Ich. Beberapa penghobi juga melaporkan keberhasilan dengan memberikan makanan suplemen untuk ikan tang mereka, seperti zucchini yang direbus atau dibekukan sebelumnya, atau brokoli, bayam dan daun selada.
Kelangsungan Hidup dan Perkembangbiakan
Ikan Doctorfish juga memiliki predator alami dari ikan yang lebih besar seperti kerapu, barakuda dan hiu. Mekanisme pertahanan mereka berasal dari duri tajam yang ada di kedua sisi pangkal ekornya. Duri tajam ini cukup memberikan luka yang cukup serius kepada predator dan ikan pesaingnya. Selain itu, kemampuan berenang mereka yang cepat memungkinkan mereka untuk melarikan diri dari bahaya dengan cepat sehingga mereka tidak terlalu rentan terhadap ancaman dari predator.
Kelangsungan hidup spesies ini sangat terpengaruh dengan stabilitas habitatnya. Aktivitas manusia, seperti pembangunan pesisir, polusi dan penangkapan ikan berlebihan menimbulkan ancaman serius bagi populasinya. Kerusakan habitat karang akibat perubahan iklim dan pengasaman laut juga memengaruhi kelangsungan hidup mereka. Saat ini, status konservasi ikan Doctorfish saat ini terdaftar sebagai “Least Concern” atau “Tidak Dikhawatirkan” oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Ikan ini dapat dijadikan pangan konsumsi namun di beberapa sedikit kasus ikan ini juga dapat menyebabkan keracunan ciguaterra. Keracunan ciguatera disebabkan oleh ikan yang memakan dinoflagellata (mikroalga) yang terdapat pada karang mati atau alga lainnya. Dinoflagellata memiliki racun yang menumpuk di hati ikan dan jika mencapai tingkat tertentu dapat menyebabkan keracunan pada manusia. Gejala keracunan dapat berupa masalah gastrointestinal (gangguan perut) hingga beberapa hari dan lemas di lengan dan kaki mereka.
Selama musim kawin yang biasanya terjadi selama bulan-bulan hangat, ikan Doctorfish menunjukkan perilaku perkawinan yang rumit, biasanya terjadi pada sore hari dalam sebuah kawanan kelompok. Ikan jantan akan membangun wilayah dan menampilkan warna serta gerakan sirip untuk menarik perhatian ikan betina.
Pemijahan sebenarnya terjadi pada dini hari. Ikan betina melepaskan telurnya ke dalam air, sementara ikan jantan secara bersamaan melepaskan sperma ke atasnya, sebuah proses yang dikenal sebagai pembuahan eksternal. Metode ini memastikan peluang bertahan hidup yang lebih besar bagi keturunannya karena telur yang telah dibuahi hanyut ke arus laut yang aman. Larva yang baru menetas disebut acronurus karena dulunya dianggap mewakili genus ikan yang terpisah, genus Acronurus.
Berikut ini karakteristik yang dimiliki oleh ikan ini :
Nama spesies | Acanthurus chirurgus |
---|---|
Nama lain | Doctorfish Tang/ Surgeonfish |
Area keberadaan | Samudra Atlantik terutama di sekitar kepulauan Karibia, pantai selatan Amerika Serikat, kemudian di perairan di Bahama, Florida Keys dan Lesser Antilles, Massachusetts hingga Brasil dan pantai barat tropis Afrika dan baru-baru ini tercatat di Laut Mediterania bagian tengah |
Ukuran | dapat tumbuh hingga 40 cm (sekitar 16 inci) dan berat 5,1 kg. Ikan ini dapat hidup selama lebih dari 5 tahun di akuarium |
Habitat | biasanya di perairan hangat tropis dan subtropis, sebagian besar ditemukan di perairan pantai yang dangkal dan di sekitar terumbu karang, laguna dan daerah berbatu pada kedalaman air sekitar 1 hingga 30 meter (3 hingga 100 kaki) |
Cara Perawatan | hidup pada kisaran antara 72 - 80° F (22 - 27° C). Membutuhkan akuarium dengan banyak aerasi, arus yang kuat akan membantu menyediakan oksigenasi yang baik. Membutuhkan banyak area terbuka. Mereka juga membutuhkan batu/karang dengan banyak sudut dan celah untuk bersembunyi dan tempat berlindung di malam hari untuk tidur. |
Makanan | ikan ini termasuk herbivora, mereka akan memakan alga, potongan ikan, daging kerang, serpihan, tablet dan berbagai makanan lainnya |
Perilaku | suka berkelompok namun kadang terlihat sendiri atau berpasangan. Tidak terlalu agresif dan bisa akur dengan sebagian besar ikan kecuali ikan lain dari genusnya sendiri |
Perbedaan Kelamin | tidak ada perbedaan jenis kelamin yang dicatat untuk spesies ini |
Kebutuhan Akuarium | minimal 125 galon (473 liter). Jika ingin memelihara lebih dari satu jenis ikan ini, akuarium dengan ratusan galon diperlukan karena mereka bersifat teritorial. Tidak perlu sering mengganti air, cukup dengan mengganti air secara normal sebanyak 10% dua minggu sekali atau 20% setiap bulan. |
Pencahayaan | kondisi pencahayaan normal di akuarium tetapi juga dapat dipelihara di bawah cahaya yang sangat terang asalkan disediakan beberapa ruang yang remang-remang |
Pembiakan | - |